Selasa, 26 Juli 2011

Tudingan Nazaruddin dan Tuan Tanpa Tanah...

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa sebenarnya dengan
? Informatif laporan ini dapat memberikan Anda wawasan tentang semua yang anda pernah ingin tahu tentang
.
Antony Lee KOMPAS.com - Muh (37) sejenak meninggalkan pekerjaannya untuk memberi makan kambing di belakang rumahnya, Senin (25/7/2011) siang. Rumah itu hanya beberapa ratus meter dari proyek tempatnya mencari nafkah sebagai buruh di proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Proyek yang berada sekitar 7-8 kilometer dari Sirkuit Sentul itu mendadak tenar dalam empat minggu terakhir ini. Persisnya setelah Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, melontarkan tudingan seputar korupsi di proyek itu.

Melalui pesan yang disampaikan lewat sejumlah media, Nazaruddin yang kini buron menyatakan, proyek itu merupakan salah satu dari sejumlah proyek pemerintah yang menjadi arena bancakan sejumlah petinggi Partai Demokrat.

Untuk proyek Hambalang Rp 1,2 triliun, dana yang sudah dialokasikan Rp 100 miliar. Dengan perincian ke DPR lebih kurang Rp 30 miliar lewat pengusaha teman Anas (Urbaningrum) namanya Mahfud, Rp 50 miliar untuk pemenangan Anas waktu kongres (Partai Demokrat di Bandung, 2010), dan tim konsultan Anas sebagai calon presiden Rp 20 miliar, papar Nazaruddin dalam pesannya kepada Kompas, awal Juli lalu. Alokasi uang Rp 100 miliar itu, lanjut Nazaruddin, sebagai kompensasi setelah Anas memerintahkan pemenang tender proyek itu adalah dua badan usaha milik negara, PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.

Nasib proyek Hambalang, menurut Nazaruddin, akhirnya tidak jauh berbeda dengan proyek pembangunan wisma atlet di Palembang yang menjadikannya tersangka. Dari nilai proyek wisma atlet sebesar Rp 200 miliar, ada dana Rp 9 miliar untuk DPR dan Rp 7 miliar untuk tim pemenangan Anas di Kongres Partai Demokrat tahun 2010.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

Tudingan Nazaruddin ini tentu saja disangkal oleh para petinggi Partai Demokrat. Sambil menyatakan tidak tahu-menahu, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta Nazaruddin untuk memberikan data yang dimilikinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi agar dapat diproses hukum.

Sampai sekarang belum diketahui tudingan dan data siapa yang benardalam kasus itu. Yang pasti, di papan proyek di pintu masuk menujulokasi proyek di Hambalang, tertulis kontraktor pelaksana proyek adalahkerja sama operasi (KSO) antara PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya, denganwaktu pelaksanaan 752 hari kalender, 10 Desember 2010 sampai 31 Desember2012. Pintu masuk proyek itu dijaga petugas keamanan. Pengelola proyekmenolak untuk ditemui. Namun, situs www.tender-indonesia.commenyebutkan, PT Adhi Karya mendapat tender Rp 1 triliun dalam proyekitu.

Bagi Muh, membayangkan uang Rp 100 miliar yang didugadiselewengkan dalam proyek tempatnya bekerja juga sudah sulit. UangRp 100 miliar itu kayak apa, saya enggak tahu. Saya nyari uang Rp 10.000saja susah, tutur ayah tiga anak yang mengaku tak tahu perilakuorang-orang atas.

Namun, Muh merasa kena getahnya. Teman sayasampai ada yang kirim SMS dari Jawa sana, tutur Muh, yang sudah tujuhbulan terakhir bekerja di proyek itu. Ia lalu membuka pesan singkat ditelepon genggamnya, dan menunjukkan isinya, Pak, proyeknya mau disegelya? Muh menjawab melalui SMS, Enggak tahu, iya kali.

Sebelumbekerja di proyek itu, Muh termasuk salah seorang penggarap di lahanseluas 32 hektar yang dijadikan lokasi proyek tersebut. Ia menggaraplahan seluas 600 meter persegi. Namun, saat hendak digunakan, iamendapat tali asih Rp 1.000 per meter dari pemerintah.

Lebih lengkap baca KOMPAS

 

Sekarang Anda bisa menjadi ahli percaya diri pada
. OK, mungkin bukan pakar. Tapi Anda harus memiliki sesuatu untuk membawa ke meja waktu berikutnya Anda bergabung dengan diskusi tentang
.

Tidak ada komentar: