Sabtu, 16 Juli 2011

Khofifah Kembali Pimpin Muslimat NU

Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.
BANDAR LAMPUNG, Kompas.com - Khofifah Indar Parawansa terpilih kembali sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama dalam kongres ke-16 organisasi itu di Asrama Haji Bandar Lampung, Sabtu (16/7/11) malam. Khofifah terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum periode 2011-2016, tanpa proses pemilihan, di dalam rapat pleno yang dipimpin Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Barat, Ella M Giri Komala.

Setelah membacakan tata tertib pemilihan, Ella meminta persetujuan kongres untuk menetapkan kembali Khofifah sebagai ketua umum dan mendapatkan persetujuan peserta kongres. Aklamasi tersebut didasarkan pernyataaan dari Pengurus Wilayah (PW) Muslimat se-Indonesia beserta pengurus cabang di bawahnya, yang mendukung Khofifah memimpin organisasi itu untuk periode ketiga, saat rapat pleno dengan agenda pemandangan umum PW terhadap laporan pertanggungjawaban Khofifah, Jumat (15/7/11).

Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?

Dukungan tersebut secara tegas dinyatakan 51 dari 52 PW Muslimat se-Indonesia serta satu cabang istimewa Arab Saudi. PW Muslimat Yogyakarta tidak tegas mendukung Khofifah, namun menyatakan akan menerima siapapun yang terpilih.

Berikutnya dipilih pula tim formatur yang bertugas menyusun kepengurusan pucuk Pimpinan Muslimat NU 2011-2016.

Sebelumnya, Khofifah sempat terancam tidak bisa dipilih lagi karena sudah menjadi ketua umum selama dua periode. Namun, komisi organisasi yang membahas Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga akhirnya memutuskan menghapus batasan periode dalam kepemimpinan pusat Muslimat NU.

Jika mengacu pada AD/ART yang lama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN era Presiden Gus Dur ini bisa terganjal. Namun, karena kuatnya keinginan peserta kongres agar Khofifah bersedia dipilih kembali, komisi AD/ART akhirnya memutuskan menghapus masa kepemimpinan maksimal dua periode menjadi tanpa batasan.

Cukup mengetahui
untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang
, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

Tidak ada komentar: