Rabu, 27 April 2011

NII Kritikan untuk Tokoh Agama

Artikel berikut menyajikan informasi yang sangat terbaru tentang
. Jika Anda memiliki minat khusus dalam
, maka artikel ini informatif diperlukan membaca.
JAKARTA, KOMPAS.com- Munculnya gerakan Negara Islam Indonesia yang menyebarkan paham menolak Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengatasnamakan agama, menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat, Lukman Hakim Saefuddin, merupakan bentuk kritikan untuk tokoh agama di Indonesia.

Seharusnya, gerakan-gerakan ini juga menjadi perhatian para tokoh agama, agar masyarakat dapat diarahkan untuk tidak ikut terbawa arus dalam gerakan yang menyimpang dari ideologi Pancasila.

"NII harus dijadikan kritik bagi agamawan kita, tokoh-tokoh agama kita khususnya di kalangan Islam seperti para ulama, kyai, ustad," kata Lukman Hakim Saefuddin di Gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (27/04/2011).

Jika fakta
Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip
informasi penting oleh Anda.

Menurutnya, ajaran agama jangan hanya diberikan secara formal saja, tapi juga harus memberikan substansi-substansi yang menyadarkan orang bahwa ada tujuan khusus mengapa sebagai manusia, harus beragama dan memiliki tujuan menyakini sebuah agama.

"Jika masyarakat juga diajarkan juga dengan substansi tujuan dalam beragama dan ajaran tidak terpaku pada ajaran formalitas, maka tindakan-tindakan seperti memaksakan kehendak apalagi mengkafirkan orgtua, memutus silahturahim, dan membunuh orang lain, itu tidak akan pernah diyakini sebuah kebenaran yang berlandaskan agama," imbuhnya.

Ia mengharapkan masyarakat, tokoh agama dan pemerintah bersama-sama meluruskan kembali pemahaman yang menyimpang dari gerakan-gerakan seperti NII. Jika tidak kesatuan negara ini menjadi korban atas pembelokan ideologi bangsa oleh orang-orang yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu.

Seperti diketahui, gerakan Negara Islam Indonesia menyebarkan ajaran mereka dengan merekrut mahasiswa-mahasiswa baru di universitas. Ajakan bergabung biasanya bermula dengan mengajak si mahasiswa untuk berdiskusi mengenai nilai-nilai agama dan isi Al Quran yang dibahas hanya dengan penggalan-penggalan ayat saja dan ditafsirkan secara berbeda.

Berdasarkan pengakuan para korban NII bahkan mengajarkan pada anggota baru agar tidak perlu melakukan shalat lima waktu layaknya ajaran Islam pada umumnya. Para anggota NII cukup melakukan shalat dua waktu.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

Tidak ada komentar: