Senin, 11 April 2011

Adik Nurdin Halid Dalangi Penyerangan

Apakah Anda ingin mencari tahu apa yang mereka-in-the-tahu harus katakan tentang
? Informasi dalam artikel di bawah ini berasal langsung dari para ahli baik informasi dengan pengetahuan khusus tentang
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menduga, Nursyam Halid alias Ancang, adik kandung Nurdin Halid, membayar dan memerintahkan sejumlah pemuda menyerang Toyota Alphard Andi Darussalam Tabussala. Meski demikian, polisi belum menetapkan Ancang sebagai tersangka.

Demikian disampaikan Kasat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Herry Heryawan saat dihubungi Senin (11/4/2011) malam.

Dia kami periksa tujuh jam sejak pukul 06.00 WIB. Dari hasil pemeriksaan sementara, kami menduga dia membayar dan memerintahkan menyerang mobil Andi Darussalam, tegasnya.

Meski demikian, lanjut Herry, polisi belum menetapkan Ancang sebagai tersangka. Ketika ditanya apakah Ancang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, Herry menjawab, Saya tidak mau berandai-andai. Yang jelas, pemeriksaan masih berlanjut. Kita lihat saja nanti, ucapnya.

Semakin banyak informasi otentik tentang
Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
. Baca terus untuk fakta
bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.

Ancang tiba di Markas Resmob Polda Metro sekitar pukul 10.00 dan mulai diperiksa pukul 11.00. Ancang mengenakan kemeja lengan panjang biru bergaris, dengan celana jins gelap. Ia keluar dari markas didampingi para pengawalnya pukul 18.15 WIB. Mereka masuk mobil Mitsubitsi Pajero putih B-6734-SJB.

Kepada wartawan, ia mengaku dipanggil sebagai saksi. Ia menyangkal pernah bertemu tersangka Edo. Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro, Komisaris Besar Baharuddin Djafar mengatakan, Ancang bertemu dengan Edo yang diduga menjadi pelaku utama pengrusakan mobil Andi Darussalam.

Edo mengaku sebagai orang yang merekrut dan membayar sejumlah orang. Ia mengaku mendapat uang dari Ancang. Menurut Edo, Ancang pula yang memerintahkan Edo dan kawan-kawan menyerang mobil Andi Darussalam. "Edo mengaku dibayar Ancang. Sebagian uang yang Edo dapat, diberikan kepada teman-temannya, kata Herry.

Ia menambahkan, polisi belum menemukan motif penyerangan. Edo menyerahkan diri ke Polda Metro, Kamis (7/4/2011). Ia dituduh memimpin serangan. Polisi memastikan, ada lima orang yang menyerang mobil Andi Darussalam.

Andi Darussalam tidak mengenal Edo dan kawan-kawannya. Sampai sekarang saya masih bingung, mengapa mereka menyerang saya? ujar Andi Darussalam saat ditemui di Resmob beberapa hari lalu.

Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menuliskan poin-poin utama tercakup di atas. Tindakan meletakkannya di atas kertas akan membantu Anda mengingat apa yang penting tentang
.

Tidak ada komentar: