Kamis, 17 Februari 2011

Mentan: Sensus Ternak Terakhir 1960-an

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.
JAKARTA, KOMPAS.com " Untuk menopang swasembada daging 2014, Menteri Pertanian bersama Badan Pusat Statistik segera menggelarsensus ternak paling cepat pada pertengahan 2011.

"Masa, dari dulu jumlah ternak 12,6 juta terus. Ternyata, sensus terakhir kalau tidak tahun 1960-an atau 1970-an," ujar Menteri Pertanian Suswono kepada wartawan di halaman Istana, Jakarta, Kamis (17/2/2011).

If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.

Oleh karena itu, kata Suswono, berapa pun jumlah ternak hasil sensus nanti, akan diumumkan seberapa besar kemampuan Indonesia dalam swasembada daging.

"Saya tidak malu kalau ternyata, dari hasil sensus, kita belum mampu berswasembada daging," kata Suswono. Menurut dia, dengan jumlah penduduk Indonesia 230 juta orang, berarti kebutuhan daging Indonesia harus 10 persennya atau sekitar 20 juta.

"Kemampuan kita sendiri memenuhi kebutuhan daging hanya 70 persen, berarti 30 persen kita masih impor. Kalau mau swasembada, impor daging harus ditekan sampai 10 persen. Untuk itulah kita harus data ternak kita sebenarnya dengan sensus," ungkap Suswono.

Now that wasn't hard at all, was it? And you've earned a wealth of knowledge, just from taking some time to study an expert's word on mobil keluarga ideal terbaik indonesia.

Tidak ada komentar: