Senin, 21 Februari 2011

Busyro Beberkan Taktik Berantas Korupsi

In today's world, it seems that almost any topic is open for debate. While I was gathering facts for this article, I was quite surprised to find some of the issues I thought were settled are actually still being openly discussed.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, Selasa (22/2/2011) pagi ini, dijadwalkan menjadi pembicara pada sesi ketiga hari kedua seminar nasional Korupsi yang Memiskinkan, yang diselenggarakan Harian Kompas di Hotel Santika, Jakarta. Acara ini dijadwalkan akan dihadiri Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama dan Pimpinan Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun.   

 

Busyro direncanakan berbicara dengan tema KPK dan strategi pemberantasan korupsi. Ia akan didampingi pembicara lainnya yakni pengamat hukum tata Negara dari Universitas Andalas Saldi Isra, pengamat hukum Bambang Widjojanto serta Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Zainal Arifin Mochtar. Moderator dalam diskusi di akhir seminar ini adalah intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi.  

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, dijadwalkan juga akan akan menjadi pembicara pada sesi pertama di hari kedua seminar nasional Kompas tersebut di tempat yang sama. Salah satu penggagas pertemuan para tokoh agama yang menilai pemerintah berbohong itu, akan menyampaikan pandangannya dalam diskusi yang sudah berlangsung sejak Senin (21/2) lalu, dengan tema sulitnya memberantas korupsi di Indonesia.  

Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:

Syafii akan hadir bersama pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Karlina Supeli dan pengajar Universitas Indonesia Akhiar Salmi serta Direktur Ecosoc Sri Palupi, yang dimoderatori oleh pengamat politik Sukardi Rinakit.

Adapun pada sesi kedua, selain hadir mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Amien Sunaryadi, juga hadir sebagai pembicara lainnya pengamat pertanian HS Dillon, Wakil Ketua Fraksi PDI-P di DPR Eva Kusuma Sundari serta Ketua Koperasi Kredit Khatulistiwa Munaldus.

 

 

 

Is there really any information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia that is nonessential? We all see things from different angles, so something relatively insignificant to one may be crucial to another.

Tidak ada komentar: