Kamis, 10 Maret 2011

KPK Tunggu Ketulusan Keluarga Nunun

Artikel berikut berisi informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menegaskan KPK tetap meneruskan pencarian Nunun Nurbaeti, saksi kunci kasus dugaan suap cek perjalanan.

Namun, pihaknya tak akan memaksa keluarga Nunun untuk menyerahkannya ke KPK. KPK hanya akan menunggu."Tidak ada (paksaan) kepada keluarganya. Kita tidak maksa. Tapi secara moral keluarganya berkepentingan untuk menghadirkan secara sukarela istrinya itu," ungkap Busyro seusai bertemu dengan pimpinan DPR RI, Kamis (10/3/2011).

Ia menegaskan, keluarga Nunun, terutama suaminya Adang Daradjatun, tentu mengetahui keberadaan Nunun dan proses kepergiannya melalui jalur-jalur khusus. KPK sudah meminta kepada Adang dan keluarga lainnya untuk bekerja sama.

Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, terus membaca.

Menurut Busyro, tentu akan lebih indah jika keluarga dengan tulus mengantarkan Nunun ke KPK.KPK sendiri tengah berupaya untuk mencari Nunun sambil berupaya mengaitkan temuan-temuan yang sudah ada untuk menguji keterlibatan Nunun. Upaya juga sudah dikerahkan dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah Kedutaan Besar RI. 

Hingga saat ini, KPK telah menahan 23 politisi yang pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009. Mereka disangka menerima suap berupa cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 yang dimenangi Miranda S Goeltom.

Penangkapan ini menuai protes dari sejumlah pihak karena KPK menangkap tersangka penerima suap, sementara pemberi suap belum terungkap.

Sebelumnya, dalam kasus yang sama, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi telah memvonis empat politisi. Mereka adalah Dudhie Makmun Murod (PDI-P), Udju Djuhaeri (mantan F-TNI/Polri), Endin AJ Soefihara (PPP), dan Hamka Yandhu (Partai Golkar).

Berdasarkan sejumlah kesaksian di persidangan terungkap, cek perjalanan diberikan oleh Arie Malangjudo yang mengaku mendapat perintah dari pengusaha Nunun Nurbaeti. Nunun adalah istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun. Saat ini Adang adalah anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera. Hingga hari ini Nunun tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan dengan alasan sakit lupa berat. Ia mengaku dirawat di rumah sakit di Singapura.

Cukup mengetahui Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

Tidak ada komentar: