KOMPAS.com - Saya tidak mau menjadi politisi. Saya mau menjadi pengusaha saja. Demikian cerita Eva Kusuma Sundari, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR tentang Maria Fatima Kusuma Dias, putrinya yang saat ini duduk di kelas tiga SMP. Menurut Eva, Dias menyampaikan pernyataan itu sejak dua tahun lalu. Pemicunya, Dias sering tidak rela melihat kerja ibunya yang sering dinilai banyak menyita waktu untuknya. Sekarang kita telah membahas aspek-aspek
, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Eva juga mengaku sering ditelepon kakaknya yang tinggal di Perancis. Saya sering diminta menjaga nama keluarga. Ibu juga sering telepon, menanyakan kabarku, kata Eva, yang lahir pada 8 Oktober 1965 di Nganjuk, Jawa Timur. Telepon dari keluarganya ini, lanjut Eva, terutama sering diterimanya saat banyak anggota DPR ditangkap karena korupsi. Telepon serupa sering diterimanya saat DPR dihantam berbagai isu tidak sedap, seperti terkait pembangunan gedung baru senilai Rp 1,138 triliun. Berbagai perhatian ini, berikut visi yang dimilikinya, membuat mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini tetap bertahan di DPR. Padahal, saya sering....(Selengkapnya baca Harian Kompas, Selasa 19 April 2011, halaman 2)
Eva juga mengaku sering ditelepon kakaknya yang tinggal di Perancis. Saya sering diminta menjaga nama keluarga. Ibu juga sering telepon, menanyakan kabarku, kata Eva, yang lahir pada 8 Oktober 1965 di Nganjuk, Jawa Timur. Telepon dari keluarganya ini, lanjut Eva, terutama sering diterimanya saat banyak anggota DPR ditangkap karena korupsi. Telepon serupa sering diterimanya saat DPR dihantam berbagai isu tidak sedap, seperti terkait pembangunan gedung baru senilai Rp 1,138 triliun. Berbagai perhatian ini, berikut visi yang dimilikinya, membuat mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini tetap bertahan di DPR. Padahal, saya sering....(Selengkapnya baca Harian Kompas, Selasa 19 April 2011, halaman 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar