JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Taufik Kiemas mempercayakan sepenuhnya penyelesaian masalah independensi dan integritas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Ketua KPK Busyro Muqoddas. Menurut Taufik, Busyro layak dipercaya dalam menegakkan kode etik. "Saya percaya kepada Pak Busyro Muqoddas. Integritas Pak Busyro kan bagus ya," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/7/2011). Taufik diminta komentarnya terkait langkah KPK membentuk Komisi Etik untuk memeriksa dua pimpinan KPK, yakni Chandra M Hamzah dan M Jasin, serta Deputi BidangPenindakan Ade Rahardja. Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.
Nazaruddin menuding ketiganya bersepakat dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk menghentikan proses penyidikan kasus dugaan suap wisma atlet Sea Games hanya sampai Nazaruddin. Sebagai gantinya, menurut Nazaruddin, Anas menjamin akan mengawal Chandra dan Ade sebagai calon Ketua KPK mendatang. Selanjutnya, saat ditanya perlu atau tidaknya penonaktifan Chandra dan Jasin, Taufik enggan berkomentar. Menurutnya, keputusan ada di tangan komisi etik yang kini telah dibentuk KPK. Taufik hanya menekankan, UU telah mengatur bahwa pimpinan tak boleh bertemu secara pribadi dengan orang yang tengah berperkara. Pertemuan dengan anggota-anggota dewan yang tengah berperkara paling tidak hanya boleh berlangsung di DPR.Ke depannya, KPK diharapkan lebih terbuka dalam menyelesaikan kasus-kasus yang tengah ditangani. KPK juga diminta untuk tidak lagi mempraktekkan penegakan hukum yang tebang pilih. "Kalau saya pada Pak Busyro, saya yakin ya beliau punya integritas. Orangnya lurus. Integritas Pak busyro saya pegang saja. Pasti (kode etik) dijalankan. Pak Busyro kan temennya Pak Mahfud MD, agak lurus juga," tandasnya.
Nazaruddin menuding ketiganya bersepakat dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk menghentikan proses penyidikan kasus dugaan suap wisma atlet Sea Games hanya sampai Nazaruddin. Sebagai gantinya, menurut Nazaruddin, Anas menjamin akan mengawal Chandra dan Ade sebagai calon Ketua KPK mendatang. Selanjutnya, saat ditanya perlu atau tidaknya penonaktifan Chandra dan Jasin, Taufik enggan berkomentar. Menurutnya, keputusan ada di tangan komisi etik yang kini telah dibentuk KPK. Taufik hanya menekankan, UU telah mengatur bahwa pimpinan tak boleh bertemu secara pribadi dengan orang yang tengah berperkara. Pertemuan dengan anggota-anggota dewan yang tengah berperkara paling tidak hanya boleh berlangsung di DPR.Ke depannya, KPK diharapkan lebih terbuka dalam menyelesaikan kasus-kasus yang tengah ditangani. KPK juga diminta untuk tidak lagi mempraktekkan penegakan hukum yang tebang pilih. "Kalau saya pada Pak Busyro, saya yakin ya beliau punya integritas. Orangnya lurus. Integritas Pak busyro saya pegang saja. Pasti (kode etik) dijalankan. Pak Busyro kan temennya Pak Mahfud MD, agak lurus juga," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar